Ibadah Bareng Mahasiswa Sains Data: Tetap Fokus, Tetap Kudus

Internal HMSD
November 18, 2024

Menjadi mahasiswa Sains Data itu seru, tapi kadang melelahkan. Kita sering terjebak di depan laptop berjam-jam, tenggelam dalam tumpukan kode, analisis statistik, dan proyek yang terus berdatangan. Di tengah kesibukan itu, sering kali kita lupa menyisihkan waktu untuk ibadah. Padahal, menjaga keseimbangan antara belajar dan ibadah bisa jadi kunci supaya kita tetap waras dan semangat!
Bayangkan, ketika kita terus-menerus belajar tanpa henti, otak bisa overload. Sama seperti komputer yang butuh restart, kita juga perlu istirahat sejenak. Ibadah menjadi momen yang pas untuk itu. Ketika kita berdoa atau membaca Alkitab, kita memberi jeda pada pikiran yang penat, mengalihkan perhatian dari layar, dan membiarkan hati merasa tenang. Hasilnya? Pikiran jadi lebih jernih, fokus meningkat, dan masalah coding yang bikin pusing pun bisa kita hadapi dengan kepala dingin.
Selain itu, ibadah mengingatkan kita akan tujuan yang lebih besar. Di dunia Sains Data, kita berurusan dengan angka, data, dan prediksi. Tapi hidup tidak melulu soal angka. Melalui ibadah, kita diajak untuk melihat hidup dari perspektif yang lebih luas. Kita diingatkan untuk tidak hanya mengejar IPK tinggi, tapi juga bagaimana kita menjadi pribadi yang lebih baik, bijaksana, dan peduli pada sesama.
Nah, yang sering jadi masalah adalah kita merasa nggak punya waktu untuk ibadah. Padahal, kalau mau jujur, sering kali kita punya waktu luang tapi malah scrolling media sosial atau nonton video random. Kalau kita bisa meluangkan sedikit saja waktu dari aktivitas itu untuk berdoa atau membaca satu dua ayat Alkitab, efeknya bakal terasa banget. Ibadah bukan soal durasi, tapi soal kualitas dan kesungguhan hati.
Jadi, sesibuk apapun kamu dengan tugas dan proyek Sains Data, coba sisihkan waktu sebentar untuk ngobrol sama Tuhan. Nggak harus lama, yang penting rutin. Saat kamu merasa stres atau stuck dengan tugas, ambil jeda untuk berdoa. Siapa tahu, pencerahan datang setelahnya, dan kamu bisa menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan efisien.
Keseimbangan itu penting. Dengan belajar sungguh-sungguh dan tetap meluangkan waktu untuk ibadah, kita nggak cuma bertumbuh secara akademis, tapi juga secara spiritual. Hasilnya? Kamu jadi mahasiswa yang nggak hanya pintar, tapi juga penuh damai, siap menghadapi tantangan, dan makin kuat dalam iman.